Meski harga batu bara acuan masih stagnan di tahun ini. Namun, para pengusaha tambang tetap melakukan ekspansi untuk menambah nilah produktivitas pertambangan.
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan prospek perusahaan tambang batu bara ke depan yakni batu bara sebagai pemenuhan energi dalam negeri dan proses penghiliran lainnya.

Menurutnya, akuisisi dan ekspansi masih menarik di industri batu bara untuk beberapa dekade ke depan. Hal itu dikarenakan kebutuhan energi untuk pertumbuhan industri lainnya dan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga : Corona tak Berdampak Signifikan Pada Sektor Pertambangan
Selain itu, akuisisi dan ekspansi pengusaha tambang juga dilakukan untuk menghasilkan produk subsitusi lainnya yang bisa didapatkan dari hilirisasi batu bara.
“Meski HBA masih tertekan di tahun ini, saya kira ekspansi pengusaha batu bara tetap dilakukan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (10/2/2020).

Rizal memproyeksikan HBA di tahun ini akan relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dia menilai faktor yang bisa merubah yakni implementasi kebijakan kuota produksi Indonesia apakah akan tetap di 550 juta.
“Faktor lain yakni faktor ekonomi di China apakah perang dagang akan berangsur berakhir sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat dan sampai berapa lama isu virus corona ini dapat diselesaikan oleh pemerintah China,” tuturnya.